Kamis, 28 Maret 2013




KLIPING MATEMATIKA
LIMAS & PRISMA












    














Disusun Oleh :



SHAFIRA EKA NUZULA
Kelas VIII-6
SMP NEGERI 43 BANDUNG




PRISMA



Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai permasalahan yang melibatkan volume. Misalnya, ketika kita pergi ke swalayan untuk membeli makanan instan, sebaiknya kita membandingkan volume dan harga dari beberapa item untuk melakukan pembelian yang bijaksana. Berbagai macam profesi juga sering menggunakan volume dalam membantu pekerjaan mereka. Seorang insinyur bangunan harus menghitung volume dan berat dari bagian-bagian jembatan untuk menghindari terlalu banyak tekanan dari masing-masing bagian-bagian tersebut. Fisikawan, kimiawan, dan ilmuwan lainnya harus dapat melakukan penghitungan volume dengan sangat cermat pada setiap penelitiannya. Seorang koki juga harus dapat menghitung volume komposisi bahan makanan yang akan mereka masak secara tepat agar menghasilkan masakan yang lezat.

Volume adalah ukuran yang menyatakan jumlah ruang yang terkandung dalam bangun ruang. Kita gunakan satuan kubik untuk mengukur volume dari suatu benda: centimeter kubik (cm3), meter kubik (m3), inchi kubik (in3), dan sebagainya. Volume dari suatu benda merupakan banyaknya kubus satuan yang dapat mengisi secara penuh objek tersebut.
Satuan Panjang dan Kubik
Investigasi: Menemukan Rumus Volume Prisma dan Tabung
Untuk menemukan rumus dalam menghitung volume prisma dan tabung, lakukan langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Tentukan volume dari masing-masing prisma segiempat berikut dengan satuan cm3! Untuk menghitung volume dari masing-masing prisma tersebut, hitunglah banyaknya kubus satuan yang dimuat oleh prisma tersebut.
Prisma Segi Empat
Perhatikan bahwa banyaknya kubus satuan yang ada di alas sama dengan banyaknya persegi satuan yang menempati alas tersebut. Demikian juga dengan banyaknya lapisan kubus satuan sama dengan banyaknya satuan tinggi dari prisma tersebut. Sehingga kita dapat menggunakan luas daerah alas dan tinggi dari prisma tersebut untuk menemukan volume prisma tersebut.
Rumus Volume Prisma Segi EmpatJika A adalah luas alas prisma dan t adalah tinggi dari prisma, maka volume dari prisma segi empat adalah V = A ∙ t
Langkah 2: Rumus di atas juga dapat digunakan untuk menghitung volume prisma tegak yang memiliki alas bukan segi empat.
Prisma Tegak
Pada prisma tegak sembarang, banyaknya kubus satuan yang menempati sisi alas sama dengan banyaknya persegi satuan yang menempati sisi alas, demikian juga dengan banyaknya lapisan kubus satuan sama dengan banyaknya satuan tinggi dari prisma tegak tersebut. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
Rumus Volume Prisma-Tabung TegakJika A adalah luas alas prisma dan t adalah tinggi dari prisma, maka volume dari prisma tegak adalah V = A ∙ t
Langkah 3: Bagaimana dengan volume dari prisma atau tabung miring? Kamu dapat memperkirakan volume prisma miring dengan menyusun tumpukan kertas A4. Susunlah 3 rim kertas A4 seperti gambar berikut.
Tumpukan Kertas
Tumpukan pertama, kertas dikumpulkan per rim. Sedangkan tumpukan kedua, kertas 3 rim digabung jadi satu. Pada tumpukan kedua ini bentuknya mendekati bentuk prisma miring. Padahal yang kita susun adalah kertas yang sama, sehingga volumenya adalah tetap. Apa yang dapat disimpulkan? Volume prisma dan tabung miring sama dengan volume prisma dan tabung tegak.
Rumus Volume Prisma-Tabung MiringJika A adalah luas alas prisma dan t adalah tinggi dari prisma, maka volume dari prisma miring adalah V = A ∙ t
Langkah 5: Pada akhirnya, kita telah menemukan rumus volume dari prisma dan tabung tegak ataupun miring. Kedua rumus yang kita dapatkan adalah sama.
Rumus Volume Prisma dan TabungVolume dari prisma dan tabung adalah luas alas dikalikan dengan tingginya
Kita telah menemukan rumus volume dari prisma dan tabung. Dari rumus yang kita dapatkan, volume prisma dan tabung dapat dicari dengan mengalikan luas alas dengan tingginya, apapun bentuk dari alasnya. Pada prisma dan tabung miring, rusuk yang tidak sejajar dengan bidang alas, juga tidak tegak lurus dengan bidang alas. Sehingga kita tidak dapat menggunakan panjang dari rusuk tersebut sebagai tinggi dari prisma atau tabung miring tersebut. 

Pengertian Prisma

Suatu bangun ruang yang bentuk dan ukuran sisi atas dengan sisi bawah sama serta rusuk-rusuk tegak yang sejajar disebut prisma.
Sebuah bangun prisma ditentukan oleh bentuk alasnya. Maksudnya bahwa penamaan suatu prisma berdasarkan bentuk alasnya, contohnya, suatu bangun prisma yang alasnya  berbentuk segitiga maka dinamakan prisma segitiga, prisma yang alasnya  berbentuk segiempat maka dinamakan prisma segiempat, prisma yang alasnya  berbentuk segi-lima maka dinamakan prisma segi-lima, dan seterunya.

Jenis-Jenis Prisma

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa penamaan prisma detentukan oleh bentuk alasnya maka prisma  ada banyak jenis. Berikut adalah beberapa diantaranya:

1. Prisma segitiga

Prisma segitiga adalah prisma yang bentuk alas dan atapnya berbentuk segitiga. Unsur yang dimiliki prisma segitiga ABC.DEF adalah sebagai berikut:
  • Sisi/bidang = memiliki 5 sisi atau bidang yaitu sisi alas (ABC), sisi atas (DEF), dan tiga sisi tegak (ABED, BCFE, ACFD)
  • Rusuk = memiliki 9 rusuk yaitu rusuk alas (AB, BC, AC), rusuk atas (DE, EF, DF) Rusuk tegak (AD, BE, dan CF)
  • Titik Sudut = memiliki 8 titik sudut yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G dan H.

2. Prisma Segiempat

Prisma segiempat adalah prisma yang bentuk alas dan atapnya berbentuk segiempat. Unsur yang dimiliki prisma segiempat ABCD.EFGH adalah sebagai berikut:
  • Sisi/bidang = memiliki 6 sisi atau bidang yaitu sisi alas (ABCD), sisi atas (EFGH) dan empat sisi tegak ABFE, BCHF, CDGH dan ADGE
  • Rusuk = memiliki 12 rusuk yaitu rusuk alas (AB, BC, CD, DA), rusuk atas (EF, FH, GH, EG), rusuk tegak (EA, FB, HC, GD)
  • Titik Sudut = memiliki 8 titik sudut yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G dan H.

3. Prisma Segi-lima

Prisma segi-lima adalah prisma yang bentuk alas dan atapnya berbentuk segi-lima. Unsur yang dimiliki prisma segi-lima ABCDE.FGHIJ adalah sebagai berikut:
  • Sisi/bidang = memiliki 7 sisi atau bidang yaitu sisi alas (ABCDE), sisi atas (FGHIJ), Sisi tegak (ABGF, BCHG, CDIH, DEJI, AEJF)
  • Rusuk = memiliki 15 rusuk yaitu rusuk alas (AB, BC, CD, DE, EA), Rusuk atas (FG, GH, HI, IJ, JF) rusuk tegak (FA, GH, HI, IJ, JE)
  • Titik Sudut = memiliki 10 titik sudut yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G, H, I, dan J

 4. Prisma Segi-n

Untuk prisma segienam, segitujuh,…., Segi-n anda dapat menggunakan
Banyak sisi/bidang prisma segi-n = n + 2
Banyak rusuk prisma segi-n = 3n
Banyak titik sudut prisma segi-n = 2n

Rumus Prisma

1. Volume Prisma

Untuk menghitung besar volume prisma digunakan rumus:

Volume = Luas alas x tinggi

Dimana tinggi adalah tinggi prisma
Misalnya:
Volume Prisma segitiga = Luas alas x t
                                                = (1/2xalasxtinggi) x t
Volume Prisma segiempat = Luas alas x t
                                                = (p x l) x t

 2. Luas permukaan prisma

Untuk menghitung luas permukaan prisma digunakan rumus:

Luas       = Jumlah luas bidang-bidang sisinya

   = Luas alas + luas atas + luas selubungnya

Contoh Soal prisma

1. Sebuah prisma segitiga tegak alasnya berbentuk segitiga siku-siku, dengan panjang rusuk alasnya 4 cm, 3 cm, 5 cm dengan tinggi prisma 10 cm. Hitunglah:
a. Volume prisma
b. Luas permukaan prisma
Penyelesaian
Luas segitiga = ½ x alas x tinggi
                                = ½ x 4 cm x 3 cm
                                = ½ x 12 cm2
                                = 6 cm2
Luas selubung prisma = [(4 x 10) + (5 x 10) + (3 x 10)]
                                                = (40 + 50 + 30) cm2
                                                = 120 cm2
1. Volume Prisma Segitiga = Luas alas x tinggi
= 6 cm2 x 10 cm
= 60 cm3
2. Luas permukaan prisma
= Luas alas + luas atas + luas selubungnya
= 6 cm2 + 6 cm2 + 120 cm2
= 132 cm2
2.Suatu bangun prisma segitiga terbuat dari karton, alasnya berbentuk segitiga siku-siku dengan sisi siku-siku 3 cm dan 4 cm. Apabila tinggi prisma 5 cm, berapa luas karton yang diperlukan?
Penyelesaian
BC2  = 32 + 42
                = 9 + 15 = 25
BC = 25 = 5 cm
Luas sisi Alas ABC = Luas sisi Atas DEF = ½ x 3 x 4 = 6 cm2
Luas selubung ABED = 4 cm x 5 cm = 20 cm2
Luas selubung ACFD = 3 cm x 5 cm = 15 cm2
Luas selubung BCFE = 5 cm x 5 cm = 25 cm2
Jadi, luas karton yang diperlukan (luas sisi prisma)
= 6 cm2 + 6 cm2 + 20 cm2 + 15 cm2 + 25 cm2 = 72 cm2

LIMAS


PENGERTIAN LIMAS


Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi-n dan beberapa segitiga yang alasnya berimpit dengan segi-n tersebut dan bertemu pada satu titik di luar bidang alas.

Jenis-jenis Limas

Jenis Limas ada 4 berdasarkan bentuk alasnya.

1. Limas Segi-tiga
akan saya berikan contoh gambarnya di bawah ini.
Limas Segitiga

Gambar di atas disebut limas segi-tiga T.ABC karena alasnya berbentuk segitiga. Unsur-unsur yang dimiliki limas segi-tiga T.ABC sebagai berikut:

Bidang alas yaitu bidang ABC
Sisi tegak yaitu bidang TAB, TBC,dan TAC
Rusuk tegak yaitu TA, TB, dan TC
Rusuk alas yaitu AB, BC, dan AC
Titik Puncak yaitu titik T
Garis tinggi yaitu garis yang ditarik dari titik T dan tegak lurus bidang alas ABC.

2. Limas Segi-empat
akan saya berikan contoh gambarnya di bawah ini.

Limas Segiempat

Gambar diatas disebut limas segi-tiga T.ABCD karena alasnya berbentuk segiempat. Unsur-unsur yang dimiliki limas segiempat T.ABCD sebagai berikut:

Bidang alas yaitu bidang ABCD
Sisi tegak yaitu bidang TAB, TBC, TCD, dan TAD
Rusuk tegak yaitu TA, TB, TC, dan TD
Rusuk alas yaitu AB, BC, CD, dan DA
Titik Puncak yaitu titik T
Garis tinggi yaitu garis yang ditarik dari titik T dan tegak lurus bidang alas ABCD.

3. Limas Segi-Lima
akan saya berikan contoh gambarnya di bawah ini.

Limas Segilima

Gambar di atas disebut limas segi-lima T.ABCDE  karena alasnya berbentuk segitiga. Unsur-unsur yang dimiliki limas segi-lima T.ABCDE sebagai berikut:

Bidang alas yaitu bidang ABCDE
Sisi tegak yaitu bidang TAB, TBC, TCD, TDE, dan TAE
Rusuk tegak yaitu TA, TB, TC, TD, dan TE
Rusuk alas yaitu AB, BC, CD, DE, dan AE
Titik Puncak yaitu titik T
Garis tinggi yaitu garis yang ditarik dari titik T dan tegak lurus bidang alas ABCDE.

4. Limas Segi-n

Untuk limas segi-n memiliki unsur-unsur yaitu

Bidang sisi = n + 1

Titik sudut = n + 1

Rusuk = 2 n



RUMUS RUMUS LIMAS

Menemukan Luas Permukaan Limas Beraturan

Mungkin sebagian besar dari kita pernah melihat tenda-tenda yang tertata rapi di wilayahcamping ground. Tenda-tenda tersebut biasanya berbentuk prisma ataupun limas. Pernahkah kamu memikirkan: berapa meter persegi kain yang digunakan untuk membuat tenda-tenda tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pada kesempatan ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan luas permukaan dari suatu limas beraturan, atau dalam bahasa Inggris disebut regular pyramid.
Limas beraturan adalah bangun ruang yang memiliki alas berbentuk segi-n beraturan dan selimutnya terdiri dari segitiga-segitiga yang kongruen. Yang dimaksud segi-n beraturan adalah bangun datar yang memiliki sejumlah n sisi yang sama panjang. Berikut ini contoh-contoh dari limas beraturan.
Limas Beraturan
Sebelum kita menentukan luas permukaan limas beraturan, mari kita temukan bagaimana cara menentukan luas dari bidang datar segi-n beraturan. Mengapa? Karena alas limas beraturan merupakan bidang datar segi-n beraturan.
Menentukan Luas Bidang Datar Segi-n Beraturan
Untuk menentukan luas bidang datar segi-n beraturan, kita pilih segi lima beraturan sebagai peragaannya. Misalkan segi lima tersebut masing-masing sisinya memiliki panjangs. Bagilah segi lima tersebut menjadi 5 segitiga yang kongruen, sehingga masing-masing segitiga tersebut memiliki panjang alas s dan tinggi t.
Segi Lima Beraturan
  1. Berapakah luas satu segitiga sama kaki dalam bentuk s dan t?
  2. Berapakah luas segi lima dalam bentuk s dan t?
  3. Ulangi langkah 1 dan 2 dengan menggunakan segi-n beraturan lainnya, kemudian lengkapi tabel di bawah ini!
    Tabel Luas Segi-n Beraturan
    Luas segi-n beraturan tersebut akan mengandung variabel t. Variabel t ini memiliki nama khusus, yaitu apotema. Apotema dari segi-n beraturan adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran luar segi-n dengan sisi segi-n tersebut, dan tegak lurus dengan sisi segi-n tersebut.
  4. Berapakah keliling dari segi-n beraturan tersebut dalam bentuk n dan s?
Dari beberapa langkah sebelumnya, kita telah menemukan rumus untuk menentukan luas dari segi-n beraturan sebagai berikut.
Luas dari segi-n beraturan adalah L = 1/2 ∙ n ∙ s ∙ t atau L = 1/2 ∙ K ∙ t, di mana L adalah luas, K adalah keliling, t adalah apotema, s adalah sisi, dan n adalah banyak sisi dari segi-n tersebut.
Setelah kita mengetahui rumus untuk menentukan luas segi-n, mari kita temukan rumus untuk menentukan luas permukaan dari limas beraturan.
Menentukan Luas Permukaan Limas Beraturan
Kita dapat memotong dan membuka limas beraturan menjadi seperti gambar berikut.
Jaring-jaring Limas
  1. Berapakah luas tiap-tiap selimut limas di atas?
  2. Berapakah total luas selimut limas? Berapakah total luas selimut limas dengan bidang alasnya berbentuk segi-n beraturan?
    Jaring-jaring Limas 2
  3. Berapakah luas bidang alas dari limas segi-n beraturan?
  4. Gunakan persamaan yang telah kamu peroleh pada langkah 2 dan 3 untuk menentukan luas permukaan limas segi-n beraturan dalam bentuk n, panjang sisi alas s, tinggi selimut h, dan apotema t!
  5. Tulislah persamaan lainnya mengenai luas permukaan limas segi-n beraturan dalam bentuk tinggi h, apotema t, dan keliling dari bidang alas limas K!
Dari kegiatan di atas, kita telah memperoleh luas selimut limas adalah Ls = 1/2 ∙ n ∙ s ∙ hatau Ls = 1/2 ∙ K ∙ h. Selain itu, kita juga telah memperoleh luas bidang alasnya adalah La = 1/2 ∙ n ∙ s ∙ t atau La = 1/2 ∙ K ∙ t. Sehingga luas dari permukaan limas beraturan adalah L =Ls + La = 1/2 ∙ n ∙ s ∙ h + 1/2 ∙ n ∙ s ∙ t = 1/2 ∙ n ∙ s (h + t) atau L = 1/2 ∙ K (h + t).
Luas permukaan limas beraturan adalah 1/2 ∙ n ∙ s (h + t) atau L = 1/2 ∙ K (h + t), di mana L adalah luas, K adalah keliling, h adalah tinggi selimut, t adalah apotema, s adalah sisi, dan n adalah banyak sisi dari segi-n beraturan tersebut.
Kita telah memperoleh rumus dalam menentukan luas bidang segi-n beraturan dan luas permukaan limas beraturan. Kita membutuhkan beberapa informasi awal, yaitu nsth, ataupun K dalam menghitung luas permukaan tersebut. 



1. Volume Limas

Untuk mencari besar volume limas digunakan rumus:
Volume Limas = 1/3 x Luas Alas x t

2. Luas Permukaan

Untuk mencari luas permukaan limas digunakan rumus:
L= Jumlah Luas bidang-bidang sisinya.


Contoh Soal Limas

1. Suatu limas segiempat alasnya berbentuk persegi dan volumenya 1.350 cm3. Apabila tinggi limas tersebut 18 cm, tentukan panjang sisi alasnya?
Penyelesaian

Dik : V = 1.350 cm3 dan tinggi = 18 cm

V = 1/3 x L x t

1.350 = 1/3 L. 18

1350 = 6 L

L = 1350/6 = 225 cm2

Karena alasnya berbentuk persegi maka L =s2

L = 225 cm2

s2 = 225 cm2 = 15 cm


2. Diketahui limas segitiga siku-siku S.PQR seperti gambar di atas. Jika luas seluruh sisi tegaknya adalah 84 cm2 dan luas permukaannya 108 cm2, tentukan:

luas alas limas tersebut ?
panjang PR.?

Penyelesaian

1. Volume limas = 1/3 × luas alas × tinggi

60 = 1/3 × luas alas × 6 cm

3 × 60 = luas alas × 6

luas alas = 180/6

= 30

Jadi, luas alas limas SPQR adalah 30 cm2.

2. Luas segitiga PQR = ½ × PR × RQ

30 = ½ × 5 × RQ

60 = 5 × RQ

RQ = 60/5

= 12

Jadi, panjang RQ adalah 12 cm

Selasa, 25 September 2012

" PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAHLUK HIDUP "


Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup


Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula).
Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka.

Selama hidupnya makhluk hidup selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan.

Perkembangan merupakan proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan, dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah, perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan tersebut perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi perubahan besar yang tidak dapat diukur berupa perubahan bentuk.

Contoh perkembangan yang jelas dapat dilihat dari siklus hidup kupu-kupu. Kupu-kupu mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup hingga mencapai bentuk dewasa) :

Proses perkembangan yang sudah memasuki tahap akhir salah satu cirinya adalah kematangan organ-organ reproduksi. Pada tumbuhan hal ini dapat diamati dengan jelas yakni dengan munculnya bunga pada tumbuhan yang telah dewasa. Mengapa makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.

Pada manusia kematangan organ-organ reproduksi ditandai dengan munculnya ciri-ciri kelamin sekunder :

Pria :
Muncul jakun
Muncul kumis dan janggut
suara membesar

Wanita :
Pinggul dan dada membesar
mengalami menstruasi
kulit menghalus

mengenai pertumbuhan dan perkembangan manusia akan dibahas sendiri ( Klik link ini :Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia )

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)

a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya.

b. Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.

1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi tanaman melebihi tanaman normal.
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.

2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.

3) Hormon pada manusia
Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut :
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin se-
kunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.

2. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :

a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara. 
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air 
Air  merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup tersebut akan mati.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan kambium.
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primeratau disebut juga meristem apikal. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan bertambah panjang.

2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Jaringan meristem sekunder misalnya jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan keluar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar.

Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut, penyokong, pelindung dan lain sebagainya. Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga.

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya di daerah meristem saja. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa.

1. Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi).Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.

2. Fase Pascaembrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas hingga dewasa.

Perkembangan pada sebagian  hewan dapat diamati dengan jelas melalui proses metamorfosisi

Metamorfosis
 Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah katak. Katak pada awalnya berupa berudu/kecebong yang hidup di air dan bernapas dengan insang luar tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak yang hidup di darat.



Berdasarkan prosesnya metamorfosis dibedakan menjadi dua :

a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai bentuk larva dengan hewan dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis sempurna, Contoh metamorfosis sempurna misalnya pada katak dan kupu-kupu. Tahapan metamorfosis pada kupu-kupu adalah : telur → larva → pupa (kepompong) → dewasa (imago)

b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Contoh metamorfosis tidak sempurna  misalnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut : telur → nimfa → dewasa (imago)


CATATAN...:
Pengertian Metamorfosis dan Metagenesis pada Makhluk Hidup


1. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa.  
    Metamorfosis  terjadi pada serangga dan amfibi.

2. Metagenesis adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan yang   
    mengalami metagenesis  akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara    
    secara seksual  dan fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual.


    Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut).
    Pada   tumbuhan tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet 
    betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot.
    Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau 
    sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan 
    gamet.    Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. 
    Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang 
    sering kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku yang kamu lihat sehari-hari
    merupakan fasesporofit. Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis.

    Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia.
    Perhatikan   metagenesis ubur-ubur (Aurelia). Ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan yaitu kehidupan 
    saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).


SOAL

1. Apa yang disebut dengan metamorfosis? Ada berapa macam, sebutkan!
2. Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan?
3. Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan!
4. Apa yang disebut metagenesis? Sebutkan contohnya!
5. Sebutkan fungsi dari hormon auksin!
6. Sebutkan macam-macam titik tumbuh pada tumbuhan dikotil!
7. Apa yang disebut hormon kalin? Ada berapa macam? Sebutkan!
8. Apa yang disebut etiolasi?
9. Apa yang disebut pertumbuhan yang bersifat irreversibel?
10. Sebutkan urutan siklus hidup pada katak!


JAWABAN
1. Kata metamorfosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta yang berarti "sekitar
    , di antara,      setelah",  morphe yang berarti "bentuk", dan osis yang bisa diartikan 
    "bagian dari". Jadi,     metamorfosis bisa diartikan proses pertumbuhan fisik     atau 

    biologis hewan yang memengaruhi bentuk atau struktur tubuhnya.   Metamorfosis 
    terbagi menjadi dua jenis,  yaitu metamorfosis sempurna dan 


2. Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh  suatu 
    organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat,   serta  tinggi 
    yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). 
    Pertumbuhan  lebih  bersifat kuantitatif,  dimana  suatu   organisme     yang 
    dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.

    Perkembangan adalah suatu proses differensiasi, organogenesis     dan 
    diakhiri  dengan   terbentuknya  individu  baru  yang  lebih   lengkap     dan
    dewasa. 
    Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang 
    sebelumnya  masih belum matang dalam sistem reproduksinya (dewasa), 
    menjadi lebih dewasa  dan matang dalam sistem reproduksinya sehingga 
    dapat melakukan perkembangbiakan.

    differensiasi  adalah proses beratur yang menyebabkan sel dengan struktur 
    dan fungsi sama, menjadi berbeda. Hal tersebut terjadi selama hidup 
    tumbuhan dan selalu diikuti oleh perubahan fisiologis yang kompleks.



3. Faktor Yang mempengaruhi pertumbuhan :
a.  Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)
- Gen
- Hormon

b.  Faktor Luar (Eksternal)
          - Makanan/nutrisi
          - Suhu 
          - Cahaya
          - Air